Monday, January 21, 2013
Friday, January 18, 2013
KISAH KASIH SEORANG BARISTA
Bermula
dari kesenangan meminum kopi, saya memutuskan untuk mewawancarai seorang
barista di salah satu kedai kopi dekat kampus. Aidin, lahir di Medan tanggal 13
November 1987. Mas Aidin ini belum berkeluarga. Pendidikan terakhir yang dienyam
oleh Mas Aidin adalah SMA. Setelah lulus SMA, beliau memutuskan untuk mengadu
nasib di Bandung. Disana, ia berusaha mencari pekerjaan kesana kemari untuk
mencukupi kehidupan. Lelah mencari pekerjaan yang tak pasti, ia pun memutuskan untuk
menjadi pedagang kaki lima dan menjajakan asesoris selama tiga bulan. Sisa waktu
1tahun 7bulan ia habiskan untuk berjuang melamar kerja, meskipun hasilnya
nihil.
saat pembuatan kopi tarik |
Tidak mau dirundung rasa putus asa, ia pun kembali ke kampung halaman nya di Medan, dan mendapati pekerjaan sebagai penyadap getah karet. Setelah setahun menjalani pekerjaan nya, ia mengambil keputusan untuk merantau ke Depok. Alasan ia datang ke Depok, sama seperti sebelumnya yaitu untuk mencari nafkah. Tapi, selain itu ia pun berniat untuk mencari jodoh.
Di Depok, ia mendapati kesempatan untuk bekerja. Melihat sebuah kedai kopi yang sedang membuka lowongan pekerjaan, ia pun langsung menawarkan diri. Keberuntungan pun berpihak pada Mas Aidin. Ia dan teman nya dikirim ke sekolah kursus barista di Surabaya. Disana, ia banyak belajar tentang cara membuat kopi dengan cita rasa yang pas. Bagaimana membuat kopi/teh tarik agar mempunyai rasa dan aroma yang menyatu. Ia belajar menjadi seorang barista selama dua bulan, kemudian ia kembali ke Depok dan dijadikan pekerja tetap di Kedai Kopi Medan.
Ia tinggal
sendirian di Depok, dan mengekost. Menurutnya, tidak ada perbedaan yang
mencolok saat tinggal di Depok ataupun di Medan. Mungkin hanya dari segi
pekerjaan, karena di kampung nya lebih banyak petani dan peternak. Dan di Depok
lebih banyak perusahaan ataupun wirausaha.
Setelah mendapati
pekerjaan sebagai barista, perekonomian nya lebih membaik. Karena, selama hidup
di Depok, ia lebih bisa me-manage uang lebih baik.
![]() |
Mas Aidin dan saya |
Namun,
keinginan nya yang belum tercapai adalah mendapatkan jodoh. Ia sempat
dipertemukan oleh seorang wanita, dan dekat selama 7 bulan. Namun nasib berkata
lain, ternyata wanita ini sebelumnya sudah bertunangan dan ini cukup membuat
Mas Aidin galau. Tapi, ia pun langsung menyadari, mungkin Tuhan akan menyiapkan
jodoh yang lebih baik lagi. Dan ia pun tetap bertekad untuk mencari jodohnya
disini.
Mas Aidin
pun menyelipkan beberapa kesan dan pesan tentang pekerjaan nya.
“mencari kerja itu sulit. Namun, selama kita masih bisa berusaha jangan pernah putus asa begitu pula dengan jodoh. Dan bekerja itu capek, namun jika sesuatu dijalani dengan ikhlas pasti akan terasa nyaman dan mudah” – Mas Aidin, Barista (25)
Subscribe to:
Posts (Atom)